Senin, 25 November 2013

Strategi Harga dalam Manajemen Pemasaran Bank

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Perubahan dunia yang begitu cepat telah memaksa produsen dan para penjal berfikir keras agar tetap eksis di dunianya. Perubahan ini diakibatkan oleh berbagai sebab seperti pesatnya pertumbuhan dan perkembangan teknologi, baik teknoogi mesin dan alat-alat berat, terlebih lagi telekomunikasi. Perkembangan teknologi mesin misalnya telah mampu mengubah mutu produk. Mulai dari kemasan sampai kepada isinya semakin menarik dan kompetitif.
Begitu pula dngan teknologi komunikasi informasi dan telekomunikasi yang berkembang dalam hitungan detik. Dunia yang begitu luas dan terkotak-kotak dalam berbagai bagian menjadi menyatu seolah tanpa batas menebus belahan dunia lainnya. Kejadian didunia lain yang juga dalam waktu sekejap mata.
Akibat perubahan teknologi yang begitu cepat berimbas juga kepada perilaku masyarakat. Informasi yang masuk dari berbagai sumber dengan mudah diperoleh dan diserap oleh berbagai msyarakat sekalipun di pelosok perdesaan yang terpencil. Imbas yang oaling nyata adalah adlah masyarakat begitu cepat pandai dalam memilih produk yang disukai dengan mebanding-bandingkan antara produk yang sejenis, tentu saja dalam arti yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka.
B.     Rumusan masalah
1.      Mamahami pengertian harga ?
2.      Bagaimana tujuan penentuan harga ?
3.      Bagaimana metode penentuan harga bank ?
4.      Memahami Strategi penetapan harga ?
5.      Bagaiman pemasaran bank ?

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
            Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, unsur-unsur lainnya menghasilkan biaya. Harga barangkali adalah unsur program pemasaran yang paling mudah disesuaikan; ciri-ciri produk, saluran bahkan promosi membutuhkan lebih banyak waktu. Harga juga mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksudkan perusahaan tersebut kepada pasar tentang produk atau mereknya. Sebagai produk yang dirancang dan dipasarkan dengan baik, dapat menentukan premium harga dan mendapatkan laba besar.[1]
Harga juga salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix (Pembauran Pasar), penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan. Bagi perbankan terutama bank yang berprinsip konvensional, harga adalah bunga, biaya administrasi, biaya provisi dan komisi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, biaya iuran, dan biaya lainnya. Sedangkan harga bagi Bank yang berdasarkan prinsip Syariah adalah bagi hasil. [2]
B.     Tujuan Penentuan Harga
            Penentuan harga oleh suatu Bank dimaksudkan untuk berbagai tujuan yang hendak di capai. Secara umum tujuan penentuan harga adalah sebagai berikut:

1.      Untuk bertahan hidup                           
            Dalam hal ini Bank menentukan harga semurah mungkin dengan maksud produk atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran, misalnya bunga simpanan tinggi dan bunga pinjaman rendah tetapi dalam kondisi yang masih menguntungkan.
2.      Untuk memaksimalkan laba
            Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat sehingga laba dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat dilakukan dengan harga murah atau tinggi.
3.      Untuk memperbesar market share (penguasaan Pasar)
            Penentuan harga ini dengan harga murah sehinga diharapkan jumlah pelanggan meningkat dan diharapkan pula pelanggan pesaing beralih ke produk yang ditawarkan seperti penentuan suku bunga simpanan yang lebih tinggi dari pesaing.
4.      Mutu produk
            Tujuan adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dan biasanya harga jual ditentukan setinggi mungkin.
5.      Karena pesaing
Dalam hal ini penentuan harga dengan melihat harga pesaing. Tujuannya adalah agar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing, artinya bunga simpanan di atas pesaing dan bunga pinjaman di bawah pesaing. [3]
Bank/lembaga keuangan harus mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan kebijakan penetapan harganya. Ada enam langkah prosedur yaitu

1)      memilih tujuan penetapan harga,
2)      menentukan permintaan,
3)      memperkirakan biaya,
4)      menganalisa biaya, harga dan tawaran pesaing,
5)      memilih metode penetapan harga, dan
6)      memilih harga akhir.[4]

C.    Metode Penentuan harga Bank
            Dalam penentuan harga digunakan beberapa metode yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Metode penentuan suatu harga produk bank secara umum terdapat beberapa model, antara lain:
1.      Modifikasi harga atau diskriminasi yaitu:
a)      Menurut pelanggan, yaitu harga yang dibedakan berdasarkan nasabah utama (primer) atau nasabah biasa (sekunder). Nasabah utama adalah nasabah yang loyal dan memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Bank. Nasabah biasa adalah nasabah umum.
b)      Menurut bentuk produk, harga ditentukan berdasarkan bentuk produk atau kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh suatu produk, misalnya untuk kartu kredit ada master card dan ada visa card.
c)      Menurut tempat, yaitu harga yang ditentukan berdasarkan lokasi cabang bank dimana produk atau jasa ditawarkan.
d)     Menurut waktu, yaitu harga yang ditentukan berdasarkan periode atau masa tertentu dapat berupa jam, hari, minguan, atau bulanan.
2.      Penetapan harga untuk produk baru
a)      Market Skimming Pricing(Menetapkan Harga) yaitu harga awal produk yang ditetapkan setinggitingginya dengan tujuan bahwa produk atau jasa memiliki kualitas tinggi.
b)      Market penetration pricing, yaitu dengan menetapkan harga yang serendah mungkin dengan tujuan untuk menguasai pasar.[5]
3.      metode penetapan harga
a)      cost plus pricing
harga pokok = vc +         fc
                                  total sales
di mana:
variable cost (VC)       = Biaya variable
fixed cost (FC)            = Biaya tetap
total sales (TS)            = Total penjualan
b)      cost plus pricing degan mark up
jiks perusahaan mengharapkan laba 20 %
harga dengan mark up =      harga pokok (unit)
                                     1- laba yang diinginkan 
c)      marginal princing
yaitu dengan menghitung marginal cost ditambah laba yang diinginkan.
d)     non cost princing
yaitu harga yang didasakan kepada mekanisme permintaan dan penawaran, dalam hal ini bank harus mampu menyesuaikan dengan kondisi yang terbentuk di pasar.
e)      break even pricing (BEP) atau target pricing
yaitu harga ditentukan berdasarkan titik impas             
f)       percive value princing
yaitu harga ditentukan oleh kesan pembeli (persepsi) terhadap produk yang ditawarkan
D.    Strategi penetapan harga
Penetapan Harga barang atau jasa merupakan suatu strategi kunci dalam berbagai perusahaan sebagai konsekuensi dan deregulasi, persaingan global yang kian sengit, rendahnya pertumbuhan di banyak pasar, dan peluang bagi perusahaan untuk memantapkan posisinya di pasar, dan peluang bagi perusahaan untuk memanfaatkan posisinya di pasar. Harga mempengaruhi kinerja keuangan dan juga sangat mempengaruhi persepsi pembeli dan penentuan posisi merek. Harga menjadi suatu ukuran tentang mutu produk bila pembeli mengalami kesulitan dalam mengevaluasi produk-produk yang kompleks.[6]
Masalah penetapan harga ini, dijabarkan dalam Pasal 5 UULPM dan PUTS, yaitu sebagai berikut:
   (1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada dasar bersangkutan yang sama.
   (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak berlaku bagi:
          a. Suatu perjanjian yang dibuat dalam suatu usaha patungan atau
          b. suatu perjanjian yang didasarkan undang-undang yang berlaku.[7]


E.     Pemasaran bank
Pemasaran adalah termasuk salah satu kegiatan dalam perekonomian dan membantu dalam penciptaan nilai ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi itu sendiri akan menentukan harga barang dan jasa bagi individu-individu.[8]
Bank sebagai lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan juga membutuhkan strategi pemasaran untuk memasarkan produknya. Dampak dari perubahan teknologi juga berdampak positif terhadap perkembangan dunia perbankan. Produk yang ditawarkan kepada nasabahnya menjadi lebih cepat dan efisien. Sebagai contoh untuk pengiriman uang (transfer) dapat dilakukan pada saat itu juga dengan sistem on line komputer. Padahal sebelumnya untuk mengirim uang dari satu bank ke lokasi lainnya memerlukan waktu beberapa hari. Demikian juga dalah hal penagihan (inkaso), waktu penagihan menjadi lebih cepat. Disisi lain untuk melakukan penarikan uang saat ini tidak perlu dilakukan ke bank tapi cukup dapat ditarik di mesin ATM yang tersebar di berbagi tepat. Disamping itu ATM  juga memberikan kelebihan lain seperti informasi saldo serta melakukan berbagai pembayaran dalam waktu yang sangat cepat melalui pendebetan.
Dalam melakukan pemasaran, bank memiliki beberapa saran yang hendak dicapai. Artinya nilai penting pemasaran bank terletak dari tujuan yang ingin dicapai tersebut seperti dalam hal meningkatkan mutu pelayanan dan menyediakan ragam produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah. Untuk mencapai sasaran tersebut maka bank perlu :
1.      Menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasasbahnya.
2.      Memberikan nilai lebih terhadap produk yang ditawarkan dibandingkan dengan produk pesaing.
3.      Menciptakan produk yang memberikan keuntungan dan keamanan terhadap produknya.
4.      Memberikan informasi yang benar-benar dibutuhkan nasabah dalahm hal keuangann pada saat dibutuhkan.
5.      Memberikan pelayanan yang maksimal mulai dari calon nasabah menjadi nasabah yang bersangkutan.
6.      Berusaha menarik  minat konsumen untuk menjadi nasabah bank.
7.      Berusaha untuk mempertahankan nasabah yang lama dan berusaha mencari nasabah ynag baru baik dari segi jumlah maupun kualitas nasabah. [9]
Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang beroritasi profit maupun usaha-usaha sosial. Pentingnya emasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa. Pemasaran menjadi semakin penting dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat. Pemasaran juga dilakukan dalam rangka menghadapi pesaing yang dari waktu-kewaktu semakin meningkat.
Manajemen pemasaran bank merupakan usaha untuk memeneuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan, baik produk simpanan (giro, tabungan, dan deposito), pinjaman, (kredit) atau jasa- jasa bank lainnya.penyediaan keinginan dan kebutuhan produk bank ini harus dilakukan melalui perencanaan yang matang, baik untuk perencanaan yang baik maupun jangka panjang. Selanjutnya dilaksanakan oleh bankir yang propesional. Kemudian perlu dialakukan pengawasan dan pengendalian secara terus-menerus agar tidak menyimpang dari yang sudah direncanakan. Pada akhirnya kegiatan pemasaran bank diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah serta juga akan memberikan kepuasan kepada nabahnya.[10]

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, unsur-unsur lainnya menghasilkan biaya. Harga barangkali adalah unsur program pemasaran yang paling mudah disesuaikan; ciri-ciri produk, saluran bahkan promosi membutuhkan lebih banyak waktu.
Manajemen pemasaran bank merupakan usaha untuk memeneuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan, baik produk simpanan (giro, tabungan, dan deposito), pinjaman, (kredit) atau jasa- jasa bank lainnya.penyediaan keinginan dan kebutuhan produk bank ini harus dilakukan melalui perencanaan yang matang, baik untuk perencanaan yang baik maupun jangka panjang.
Jadi, strategi pemasaran dalam manajemen pemasaran bank sangat penting yaitu dari penjelasan ini di bahas masalah pentingnya strategi tersebut, karena untuk menghadapi persaingan dalam produk antara bank yang lain.





DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT.RajaGrafindo persada, 2003
Kottler ,Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Terj. Benyamin    
Molan Jakarta: PT. INDEKS, 2007
David W ,Craven, Pemasaran Strategis, Terj. Lina Salim Jakarta: Erlangga, 1996
Sembiring, Sentosa  Hukum Dagang, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2008
Swastha DH, Basu, Azas-Azas Marketing, yogyakarta: liberti yogyakarta 2002
Ratna Purnami, “ Artikel Strategi Penetapan harga ” dalam http://ratnapurnami. students.perbanas.ac.id/2012/12/04/artikel-strategi-penetapan-harga/, diakses pada 14 April 2013





[1] Ratna Purnami, “ Artikel Strategi Penetapan harga ” dalam http://ratnapurnami. students.perbanas.ac.id/2012/12/04/artikel-strategi-penetapan-harga/, diakses pada 14 April 2013
[2] Kasmir, Manajemen Perbankan, ( Jakarta: PT.RajaGrafindo persada, 2003), h.196
[3] Loc. Cit,  h.202
[4] Philip Kottler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran,Terj.Benyamin Molan     ( Jakarta: PT. INDEKS, 2007), h.78-99
[5] Ibid,h.205
[6] Craven David W, Pemasaran Strategis, Terj. Lina Salim ( Jakarta: Erlangga, 1996), hlm .52
[7] Dr. Sentosa Sembiring,S.H., M.H.. Hukum Dagang, ( Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2008),h.228
[8] Drs. Basu Swastha DH., M.B.A Azas-Azas Marketing (yogyakarta: liberti yogyakarta 2002) hlm 4
[9] Loc . cit Kasmir, Manajemen Perbankan, ( Jakarta: PT.RajaGrafindo persada, 2003), hlm 164-165
[10] Ibid hlm 168 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar