BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Perubahan dunia yang begitu cepat telah memaksa produsen dan para
penjal berfikir keras agar tetap eksis di dunianya. Perubahan ini diakibatkan
oleh berbagai sebab seperti pesatnya pertumbuhan dan perkembangan teknologi, baik
teknoogi mesin dan alat-alat berat, terlebih lagi telekomunikasi. Perkembangan
teknologi mesin misalnya telah mampu mengubah mutu produk. Mulai dari kemasan
sampai kepada isinya semakin menarik dan kompetitif.
Begitu pula dngan teknologi komunikasi informasi dan telekomunikasi
yang berkembang dalam hitungan detik. Dunia yang begitu luas dan terkotak-kotak
dalam berbagai bagian menjadi menyatu seolah tanpa batas menebus belahan dunia
lainnya. Kejadian didunia lain yang juga dalam waktu sekejap mata.
Akibat perubahan teknologi yang begitu cepat berimbas juga kepada
perilaku masyarakat. Informasi yang masuk dari berbagai sumber dengan mudah
diperoleh dan diserap oleh berbagai msyarakat sekalipun di pelosok perdesaan
yang terpencil. Imbas yang oaling nyata adalah adlah masyarakat begitu cepat
pandai dalam memilih produk yang disukai dengan mebanding-bandingkan antara
produk yang sejenis, tentu saja dalam arti yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan mereka.
B.
Rumusan
masalah
1.
Mamahami
pengertian harga ?
2.
Bagaimana
tujuan penentuan harga ?
3.
Bagaimana
metode penentuan harga bank ?
4.
Memahami
Strategi penetapan harga ?
5.
Bagaiman
pemasaran bank ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Harga
adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan,
unsur-unsur lainnya menghasilkan biaya. Harga barangkali adalah unsur program
pemasaran yang paling mudah disesuaikan; ciri-ciri produk, saluran bahkan
promosi membutuhkan lebih banyak waktu. Harga juga mengkomunikasikan posisi
nilai yang dimaksudkan perusahaan tersebut kepada pasar tentang produk atau
mereknya. Sebagai produk yang dirancang dan dipasarkan dengan baik, dapat
menentukan premium harga dan mendapatkan laba besar.[1]
Harga
juga salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix (Pembauran Pasar),
penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga
sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam
menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan. Bagi
perbankan terutama bank yang berprinsip konvensional, harga adalah bunga, biaya
administrasi, biaya provisi dan komisi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa,
biaya iuran, dan biaya lainnya. Sedangkan harga bagi Bank yang berdasarkan
prinsip Syariah adalah bagi hasil. [2]
B.
Tujuan Penentuan Harga
Penentuan harga
oleh suatu Bank dimaksudkan untuk berbagai tujuan yang hendak di capai. Secara
umum tujuan penentuan harga adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
bertahan hidup
Dalam hal ini Bank
menentukan harga semurah mungkin dengan maksud produk atau jasa yang ditawarkan
laku dipasaran, misalnya bunga simpanan tinggi dan bunga pinjaman rendah tetapi
dalam kondisi yang masih menguntungkan.
2.
Untuk
memaksimalkan laba
Tujuan harga ini
dengan mengharapkan penjualan yang meningkat sehingga laba dapat ditingkatkan.
Penentuan harga biasanya dapat dilakukan dengan harga murah atau tinggi.
3.
Untuk
memperbesar market share (penguasaan Pasar)
Penentuan harga
ini dengan harga murah sehinga diharapkan jumlah pelanggan meningkat dan
diharapkan pula pelanggan pesaing beralih ke produk yang ditawarkan seperti
penentuan suku bunga simpanan yang lebih tinggi dari pesaing.
4.
Mutu
produk
Tujuan adalah untuk
memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang
tinggi dan biasanya harga jual ditentukan setinggi mungkin.
5.
Karena
pesaing
Dalam hal ini penentuan harga dengan melihat harga pesaing.
Tujuannya adalah agar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing,
artinya bunga simpanan di atas pesaing dan bunga pinjaman di bawah pesaing. [3]
Bank/lembaga keuangan harus mempertimbangkan
banyak faktor dalam menentukan kebijakan penetapan harganya. Ada enam langkah
prosedur yaitu
1)
memilih tujuan penetapan harga,
2)
menentukan permintaan,
3)
memperkirakan biaya,
4)
menganalisa biaya, harga dan tawaran pesaing,
5)
memilih metode penetapan harga, dan
6)
memilih harga akhir.[4]
C.
Metode Penentuan harga Bank
Dalam penentuan
harga digunakan beberapa metode yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Metode
penentuan suatu harga produk bank secara umum terdapat beberapa model, antara
lain:
1.
Modifikasi
harga atau diskriminasi yaitu:
a)
Menurut
pelanggan, yaitu harga yang dibedakan berdasarkan nasabah utama (primer) atau
nasabah biasa (sekunder). Nasabah utama adalah nasabah yang loyal dan memenuhi
kriteria yang ditetapkan oleh Bank. Nasabah biasa adalah nasabah umum.
b)
Menurut
bentuk produk, harga ditentukan berdasarkan bentuk produk atau
kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh suatu produk, misalnya untuk kartu
kredit ada master card dan ada visa card.
c)
Menurut
tempat, yaitu harga yang ditentukan berdasarkan lokasi cabang bank dimana
produk atau jasa ditawarkan.
d)
Menurut
waktu, yaitu harga yang ditentukan berdasarkan periode atau masa tertentu dapat
berupa jam, hari, minguan, atau bulanan.
2.
Penetapan
harga untuk produk baru
a)
Market
Skimming Pricing(Menetapkan Harga) yaitu
harga awal produk yang ditetapkan setinggitingginya dengan tujuan bahwa produk
atau jasa memiliki kualitas tinggi.
b)
Market
penetration pricing, yaitu dengan
menetapkan harga yang serendah mungkin dengan tujuan untuk menguasai pasar.[5]
3.
metode
penetapan harga
a)
cost
plus pricing
harga pokok = vc + fc
total sales
di
mana:
variable
cost (VC) = Biaya variable
fixed
cost (FC) = Biaya tetap
total
sales (TS) = Total penjualan
b)
cost
plus pricing degan mark up
jiks
perusahaan mengharapkan laba 20 %
1- laba yang diinginkan
c)
marginal
princing
yaitu dengan menghitung marginal cost ditambah
laba yang diinginkan.
d)
non
cost princing
yaitu harga yang didasakan kepada mekanisme
permintaan dan penawaran, dalam hal ini bank harus mampu menyesuaikan dengan
kondisi yang terbentuk di pasar.
e)
break
even pricing (BEP) atau target pricing
yaitu harga ditentukan berdasarkan titik impas
f)
percive
value princing
yaitu harga ditentukan oleh kesan pembeli
(persepsi) terhadap produk yang ditawarkan
D.
Strategi penetapan harga
Penetapan Harga barang atau jasa merupakan suatu strategi kunci
dalam berbagai perusahaan sebagai konsekuensi dan deregulasi, persaingan global
yang kian sengit, rendahnya pertumbuhan di banyak pasar, dan peluang bagi
perusahaan untuk memantapkan posisinya di pasar, dan peluang bagi perusahaan
untuk memanfaatkan posisinya di pasar. Harga mempengaruhi kinerja keuangan dan
juga sangat mempengaruhi persepsi pembeli dan penentuan posisi merek. Harga
menjadi suatu ukuran tentang mutu produk bila pembeli mengalami kesulitan dalam
mengevaluasi produk-produk yang kompleks.[6]
Masalah
penetapan harga ini, dijabarkan dalam Pasal 5 UULPM dan PUTS, yaitu sebagai
berikut:
(1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian
dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga atas suatu barang dan
atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada dasar
bersangkutan yang sama.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) tidak berlaku bagi:
a. Suatu perjanjian yang dibuat dalam
suatu usaha patungan atau
b. suatu perjanjian yang didasarkan
undang-undang yang berlaku.[7]
E.
Pemasaran bank
Pemasaran adalah termasuk salah satu kegiatan dalam perekonomian
dan membantu dalam penciptaan nilai ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi itu
sendiri akan menentukan harga barang dan jasa bagi individu-individu.[8]
Bank sebagai lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan juga
membutuhkan strategi pemasaran untuk memasarkan produknya. Dampak dari
perubahan teknologi juga berdampak positif terhadap perkembangan dunia
perbankan. Produk yang ditawarkan kepada nasabahnya menjadi lebih cepat dan
efisien. Sebagai contoh untuk pengiriman uang (transfer) dapat dilakukan pada
saat itu juga dengan sistem on line komputer. Padahal sebelumnya untuk mengirim
uang dari satu bank ke lokasi lainnya memerlukan waktu beberapa hari. Demikian
juga dalah hal penagihan (inkaso), waktu penagihan menjadi lebih cepat. Disisi
lain untuk melakukan penarikan uang saat ini tidak perlu dilakukan ke bank tapi
cukup dapat ditarik di mesin ATM yang tersebar di berbagi tepat. Disamping itu
ATM juga memberikan kelebihan lain
seperti informasi saldo serta melakukan berbagai pembayaran dalam waktu yang
sangat cepat melalui pendebetan.
Dalam melakukan pemasaran, bank memiliki beberapa saran yang hendak
dicapai. Artinya nilai penting pemasaran bank terletak dari tujuan yang ingin
dicapai tersebut seperti dalam hal meningkatkan mutu pelayanan dan menyediakan
ragam produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah. Untuk mencapai
sasaran tersebut maka bank perlu :
1.
Menciptakan
produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasasbahnya.
2.
Memberikan
nilai lebih terhadap produk yang ditawarkan dibandingkan dengan produk pesaing.
3.
Menciptakan
produk yang memberikan keuntungan dan keamanan terhadap produknya.
4.
Memberikan
informasi yang benar-benar dibutuhkan nasabah dalahm hal keuangann pada saat
dibutuhkan.
5.
Memberikan
pelayanan yang maksimal mulai dari calon nasabah menjadi nasabah yang
bersangkutan.
6.
Berusaha
menarik minat konsumen untuk menjadi
nasabah bank.
7.
Berusaha
untuk mempertahankan nasabah yang lama dan berusaha mencari nasabah ynag baru
baik dari segi jumlah maupun kualitas nasabah. [9]
Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang
beroritasi profit maupun usaha-usaha sosial. Pentingnya emasaran dilakukan
dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau
jasa. Pemasaran menjadi semakin penting dengan semakin meningkatnya pengetahuan
masyarakat. Pemasaran juga dilakukan dalam rangka menghadapi pesaing yang dari
waktu-kewaktu semakin meningkat.
Manajemen pemasaran bank merupakan usaha untuk memeneuhi kebutuhan dan
keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan, baik produk
simpanan (giro, tabungan, dan deposito), pinjaman, (kredit) atau jasa- jasa
bank lainnya.penyediaan keinginan dan kebutuhan produk bank ini harus dilakukan
melalui perencanaan yang matang, baik untuk perencanaan yang baik maupun jangka
panjang. Selanjutnya dilaksanakan oleh bankir yang propesional. Kemudian perlu
dialakukan pengawasan dan pengendalian secara terus-menerus agar tidak
menyimpang dari yang sudah direncanakan. Pada akhirnya kegiatan pemasaran bank
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah serta juga akan
memberikan kepuasan kepada nabahnya.[10]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Harga adalah
salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, unsur-unsur
lainnya menghasilkan biaya. Harga barangkali adalah unsur program pemasaran
yang paling mudah disesuaikan; ciri-ciri produk, saluran bahkan promosi
membutuhkan lebih banyak waktu.
Manajemen pemasaran bank merupakan usaha untuk memeneuhi kebutuhan
dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan, baik produk
simpanan (giro, tabungan, dan deposito), pinjaman, (kredit) atau jasa- jasa
bank lainnya.penyediaan keinginan dan kebutuhan produk bank ini harus dilakukan
melalui perencanaan yang matang, baik untuk perencanaan yang baik maupun jangka
panjang.
Jadi, strategi pemasaran dalam manajemen pemasaran bank sangat
penting yaitu dari penjelasan ini di bahas masalah pentingnya strategi
tersebut, karena untuk menghadapi persaingan dalam produk antara bank yang
lain.
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT.RajaGrafindo
persada, 2003
Kottler ,Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Terj.
Benyamin
Molan Jakarta: PT. INDEKS, 2007
David W ,Craven, Pemasaran Strategis, Terj. Lina Salim Jakarta:
Erlangga, 1996
Sembiring, Sentosa Hukum
Dagang, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2008
Swastha DH, Basu, Azas-Azas Marketing, yogyakarta: liberti
yogyakarta 2002
Ratna Purnami, “ Artikel Strategi Penetapan harga ” dalam http://ratnapurnami.
students.perbanas.ac.id/2012/12/04/artikel-strategi-penetapan-harga/, diakses pada 14 April 2013
[1] Ratna Purnami, “ Artikel Strategi Penetapan harga ” dalam http://ratnapurnami.
students.perbanas.ac.id/2012/12/04/artikel-strategi-penetapan-harga/, diakses pada 14 April 2013
[2] Kasmir, Manajemen
Perbankan, ( Jakarta: PT.RajaGrafindo persada, 2003), h.196
[3] Loc. Cit, h.202
[4] Philip Kottler
dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran,Terj.Benyamin Molan ( Jakarta: PT. INDEKS, 2007), h.78-99
[5] Ibid,h.205
[6] Craven David
W, Pemasaran Strategis, Terj. Lina Salim ( Jakarta: Erlangga, 1996), hlm
.52
[7] Dr. Sentosa
Sembiring,S.H., M.H.. Hukum Dagang, ( Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,
2008),h.228
[8] Drs. Basu
Swastha DH., M.B.A Azas-Azas Marketing (yogyakarta: liberti yogyakarta
2002) hlm 4
[9] Loc . cit
Kasmir, Manajemen Perbankan, ( Jakarta: PT.RajaGrafindo persada, 2003),
hlm 164-165
[10] Ibid hlm 168
Tidak ada komentar:
Posting Komentar